Mudah Jika Mengerti, Sulit Jika Belum

Puji syukur atas rahmat yang telah Allah limpahkan hari ini,
Tuhan yang tunggal dan tiada satupun sekutu bagi-Nya.
Shalawat dan salam semoga selalu tercurahkan kepada Rasulullah Saw.

       Ketika zaman mulai berubah, maka para manusia akan mulai berbenah. Mulai menetapkan peta langkah ke depan dan berjalan pada rutenya. Namun, para manusia juga tentu perlu akan informasi sebagai penjelas terhadap garis-garis yang masih tipis abstrak dalam kehidupan pada zaman-zaman itu. Mengapa harus perlu akan itu? akan informasi. Tentu saja karena ada kebermanfaatan yang bisa diambil dari sana.
       Permasalahannya sekarang, bolehkah kita menerima semua informasi? jawabannya adalah tidak. Aku Muslim dan kau juga Muslim, tentu kita memiliki daripadanya sebuah aturan yang jelas dari sang khalik yakni Al-Quran. Segalanya diatur dan memiliki porsi yang persisi dan jelas. Dalam memilah dan memilih informasi baik untuk disampaikan ataupun sebagai asupan kehidupan, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan.
       Yang pertama, Qashash/Naba al Haq. Yakni seluruh informasi atau gambaran akan sebuah kisah haruslah merupakan sesuatu yang benar. Yakni informasi yang dapat meneguhkan hati para pembacanya, mengandung pengajaran dan isi yang benar atau fakta. "Dan semua kisah dari rasul-rasul Kami ceritakan kepadamu, ialah kisah-kisah yang dengannya Kami teguhkan hatimu; dan dalam ayat ini telah datang kepadamu kebenaran serta pengajaran dan peringatan bagi orang-orang yang beriman." (11 : 120).
       Kedua, Tabayyun. Yakni informasi yang disampaikan sudah melalui upaya klarifikasi, artinya sudah melakukan upaya pencarian kejelasan dari sumber utama ataupun sumber-sumber lainnya yang dianggap bisa memberikan kejelasan informasi, sebelum akhirnya dipercayai atau disebarkan lebih luas. "Hai orang-orang yang beriman, jika datang kepadamu orang fasik membawa suatu berita,maka periksalah dengan teliti agar kamu tidak menimpakan suatu musibah kepada suatu kaum tanpa menyebabkan kamu menyesal atas perbuatanmu itu." (49 : 6).
       Terakhir, Layyin. Yakni menyampaikan informasi dengan tutur bahasa yang lemah lembut serta tidak kasar. Sehingga si penerima tidak tersinggung dan tidak pula ada yang ditutup-tutupi kekurangan dan kesalahan dirinya. "Maka disebabkan rahmat dari Allah-lah kamu berlaku lemah lembut terhadap mereka. Sekiranya kamu bersikap keras lagi berhati kasar, tentulah mereka menjauhkan diri dari sekelilingmu. Karena itu maafkanlah mereka, mohonkanlah ampun bagi mereka, dan bermusyawaratlah dengan mereka dalam urusan itu. Kemudian apabila kamu telah membulatkan tekad, maka bertawakkallah kepada Allah. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertawakkal kepada-Nya." (3 : 159).
       Bersikaplah baik dan hati-hati, semoga kita terjaga daripada apa-apa yang merusak dalam kehidupan dunia yang fana dan penuh rupa-rupa ini. Aamiin.
       Wallahu'alam bish-shawwab.

Facebook  : Ukmf Salam Ushuluddin
Instagram  : ukmf_salam
YouTube    : Fusa Ukmf Salam
Blog           : ukmfsalam.blogspot.com
--------------------------------------------------
-Fokuskan Mata Lensa Potret Jalan Dakwah-
--------------------------------------------------
#Medkominfo_Salam_2019
#Ukmf_Salam
#TIDMDD
#SHBN


(Dikutip dari e-journal UNISBA).
 

Comments

Post a Comment

Popular posts from this blog

SIDIC (SALAM Discussion Club)

Perhiasan?

Nabi Melantunkan Syair